Explore our World
Minggu, 21 September 2014
Rabu, 17 September 2014
COME JOIN US!
Hi everyone!!! If you wanna know a lot about my university, you can visit here upi.edu or you wanna know about my degree, you can visit here pgsd.upi.edu
I hope you enjoy this blog, Thank you :-)
I hope you enjoy this blog, Thank you :-)
Mengenal Sastra Melayu Klasik
Karya
sastra Melayu Klasik atau karya sastra Indonesia lama/kuno adalah karya sastra
yang berkembang pada zaman masyarakat tradisional yang hidup dan berkembang
secara turun-temurun. Dalam periodisasi sastra Indonesia, karya sastra Melayu
Klasik termasuk karya sastra yang dihasilkan oleh para sastrawan periode abad
ke-18 hingga paruh pertama abad ke-19. Namun, sebenarnya, tidak ada ukuran
pasti mengenai tahun lahir dan berkembangnya. Pada umumnya, karya-karya sastra
Melayu Klasik disampaikan dari mulut ke mulut dengan bahasa lisan dalam bentuk
“tembang” atau lagu.
Mengidentifikasi
Karakteristik Karya Sastra Melayu Klasik
Jika
kita perhatikan, karya sastra pada masing-masing periode atau angkatan
mempunyai karakter yang berbeda-beda. Karakter tersebut dipengaruhi oleh banyak
hal, antra lain adat istiadat, kepercayaan, keadaan masyarakat, pemerintahan,
pendidikan, hukum/norma, kebudayaan, bahasa, dan pengaruh masyarakat lain.
Secara ringkas, karakteristik karya sastra Melayu Klasik sebagai berikut:
1. Bentuk: puisi terikat: Pantun,
syair, mantra, bidal, seloka, gurindam. Prosa: dongeng, tambo, hikayat, cerita
panji, kaba, legenda
2. Bahasa: arab Melayu, Melayu
tradisional, daerah
3. Tema: kaku, istanasentris, adat
istiadat, mistis
4. Dipengaruhi: Kehidupan tradisi,
kesetiaan terhadap adat istiadat, kebudayaan daerah, sastra Hindu dan Islam
5. Sifat masyarakat: statis, perubahan
sangat lambat
6. Sifat kaya sastra: statis, baik
bentuk maupun temanya
7. Sifat isi: khayal atau fantasi
8. Pengarang: anonym, tak dikenal
9. Penyajian: lisan dan tertulis,
tetapi sebagian besar secara lisan
10. Gaya: menggunakan bahasa klise
11. Isi/amanat/pesan: pendidikan,
pelipur lara, kepahlawannan, mite, legenda
12. Tokoh: manusia, tumbuhan, binatang
Mengidentifikasi Unsur
Intrinsik Kaya Sastra Melayu Klasik
Setiap
karya sastra dibangun oleh dua unsur utama, yaitu unsure intrinsic dan unsure
ekstrinsik. Unsur intrinsic adalah unsure yang membangun karya sastra dari
dalam. Unsur ekstrinsik merupakan unsur yang membangun karya sastra dari luar.
Unsur
intrinsik prosa adalah sebagi berikut:
1. Tema: Masalah yang dibahas
2. Amanant: pesan moral yang ingin
disampaikan penulis
3. Alur: rangkaian peristiwa yang
membentuk jalan cerita.
Berdasarkan
waktu, alur dapat dibagi menjadi:
a. Alur maju: kejadian sekarang ke masa
depan
b. Alur mundur: kejadian dulu ke masa
sekarang
c. Alur campuran: gabungan alur maju
dan mundur
d. Latar: latar tempat, suasana, waktu
terjadinya peristiwa
e. Sudut pandang: cara penulis untuk
menyampaikan cerita dengan menggunakan sudut pandang orang pertama atau ketiga.
f.
Penokohan:
penetapan TU dan TT serta penampilan wataknya.
g. Gaya bahasa: pilihan kata dan
struktur kalimat yang digunakan pengarang
http://isniatidwijayanti.blogspot.com/2012/11/sastra-melayu-klasik.html
Wow Bahasa Indonesia Diajarkan di 79 Sekolah di Australia
Citizen6, New South
Wales: Menyambut
Kongres Bahasa Indonesia X yang akan dilaksanakan di Jakarta tanggal 28-31
Oktober 2013, berikut ini merupakan tulisan tentang perkembangan pembelajaran
Bahasa di New South Wales, Australia dimana Bahasa Indonesia merupakan salah
satu mata pelajaran yang dipelajari dalam kurikulum sekolah Australia.
Mata pelajaran Bahasa Indonesia digolongkan sebagai
bagian dari mata pelajaran bahasa asing yang disebut juga Language Other Than
English (LOTE). Kewajiban untuk mempelajari lebih dari satu bahasa merupakan
bagian dari kurikulum sekolah di Australia. Bila bahasa asing tertentu tidak
diajarkan di sekolah, siswa Kelas 7-12 dapat mempelajari bahasa asing yang
merupakan bahasa ibu (bahasa asal) pada sekolah-sekolah pengajaran bahasa asing
yang melakukan aktifitasnya pada setiap hari Sabtu. Pemerintah New South Wales
(NSW) memberikan kesempatan berdirinya sekolah pengajaran bahasa asing ini.
Pembelajaran Bahasa Indonesia di Australia khususnya di
New South Wales (NSW) disadari mengalami penurunan drastis sejak 10 tahun terakhir ini, terutama
setelah tragedi Bom Bali tahun 2002. Namun dengan adanya pengeluaran Buku Putih
Australia in Pacific Century pada Oktober 2012 oleh Pemerintah Australia telah
membawa harapan baru bagi perkembangan pembelajaran Bahasa Indonesia. Sebagai
bentuk implementasi dari Buku Putih Australia tersebut, Pemerintah Australia
telah membentuk kurikulum untuk pengajaran bahasa Asia di antaranya memasukan
Bahasa Indonesia sebagai salah satu dari empat bahasa Asia yang wajib dipelajari
di sekolah-sekolah Australia.
Saat ini diperkirakan terdapat 28 Sekolah Dasar dan 51
Sekolah Menengah yang mengajarkan Bahasa Indonesia di NSW. Pada tingkat
perguruan tinggi, University of Sydney dan University of New South Wales masih
mengajarkan Bahasa Indonesia melalui program studi Indonesia.
Upaya KJRI Sydney
Terbeban dengan kondisi pembelajaran Bahasa Indonesia,
KJRI Sydney bersama dengan Department of Ediucation and Communities New South
Wales, University of Sydney dan
organisasi masyarakat Australia Indonesia Association (AIA) NSW giat
menyelenggarakan kegiatan-kegiatan untuk mendukung pembelajaran Bahasa
Indonesia di NSW, diantaranya: pelaksanaan Konperensi Siswa Bahasa Indonesia,
Konperensi Guru-guru Bahasa Indonesia di Sydney, Beasiswa Program Bahasa
Indonesia, Peluncuran Buku Berbahasa Indonesia, Lomba Karya Tulis “Kompetisi
Siswa”, serta upaya KJRI lainnya berupa Pembentukan Sekolah Indonesia
Pelangi di Cambeltown NSW dan
Pengaktifan Kembali Gugusdepan Gerakan Pramuka Indonesia di Australia 001-002.
Keberadaan Pengajar
Bahasa Indonesia
Sekolah-sekolah di NSW mengalami kecenderungan
kekurangan tenaga pengajar Australia yang memiliki kwalifikasi sebagai pengajar
Bahasa Indonesia, mengingat banyak yang sudah memasuki masa pensiun, disamping
itu kebanyakan pengajar yang masih bertugas saat ini sudah cukup senior dan
juga akan memasuki masa pensiun. Pemerintah RI kiranya dapat bekerjasama dengan
Pemerintah Australia untuk mengambil kesempatan mengisi kekosongan pengajar
Bahasa Indonesia di NSW yang selain harus memiliki kwalifikasi sebagai pengajar
Bahasa Indonesia juga harus memilki kemampuan berbahasa Inggris yang baik.
Rumah Budaya Indonesia
Bulan November 2012 lalu, Tim Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan telah melakukan diseminasi rencana pembentukan Rumah Budaya
Indonesia (RBI) di Sydney. Melalui RBI, kegiatan pembelajaran Bahasa Indonesia
di NSW dapat dikembangkan. Diseminasi ini disambut positif oleh masyarakat
Indonesia di NSW, namun realisasi pembentukan RBI masih belum nyata dilakukan
oleh Pemerintah. (Nicolas Manoppo/kw)
( Nicolas Manoppo, Konsul Pensosbud KJRI Sydney adalah
pewarta warga)
http://news.liputan6.com/read/730459/wow-bahasa-indonesia-diajarkan-di-79-sekolah-di-australia
Resensi Novel Gone With The Wind "Lalu Bersama Angin"
Cerita
ini berlatarbelakang Perang Saudara di Amerika Serikat dengan bumbu percintaan
yang cukup kental antara Scarlett O’Hara, seorang wanita Selatan yang keras
kepala dan egois dengan seorang playboycerdik, Rhett Buttler.
Sejak
kecil Scarlett sudah memperlihatkan sifat dan sikap yang tidak seperti
kebanyakan gadis lain, dia cenderung tomboy, egois, dan keras kepala serta
manipulatif. Di usia remaja dia kemudian terobsesi kepada Ashley Wilkes yang
ternyata lebih memilih menikah dengan seorang gadis yang jauh berbeda sikap
darinya, Melanie. Karena sikap tak mau kalahnya, akhirnya Scarlett malah
berakhir dengan menjadi saudara ipar Melanie dengan menikahi Charles, kakak
melanie yang tidak berumur panjang.
Jalan
hidup Scarlett harus bersinggungan dengan Rhett yang sejak awal sudah tertarik
padanya namun dengan tegas dibenci Scarlett yang buta akan cintanya pada
Ashley, pria lembut yang dikasihinya sejak lama.
Perang
Saudara yang terjadi turut mengambil peran dalam perkembangan karakter
Scarlett. Dia harus memperjuangkan Tara, tanah kelahirannya agar tidak musnah
dan dia melakukan berbagai cara licik untuk mengambil keuntungan dari para pria
yang dekat dengannya. Dalam usia muda Scarlett telah menikah beberapa kali
namun yang benar menjadi lawan tangguhnya adalah Rhett Buttler yang sama-sama
keras kepala sepertinya.
Walaupun
garis besar cerita ini berupa kisah romance, namun pemikiran sang penulis
tentang feminisme, persamaan hak wanita, dan kekuatan seorang wanita untuk
bertahan hidup dalam situasi seberat apapun tertuang dengan baik. Sejarah
Perang Saudara Amerika dengan segala intrik anti perbudakan melawan kelompok
anti kulit hitam juga berhasil disajikan dengan runtut tanpa mengurangi porsi
Scarlett sebagai tokoh fiksi yang diceritakan hidup di masa tersebut.
Buku
setebal 1.124 halaman dalam versi Indonesia ini pantas dibaca oleh para
pencinta kisah klasik dan juga romance karena kekuatan cerita dan karakter para
tokohnya yang membuat para pembaca merasa gemas dan larut dalam cerita.
http://sekotakceritaseusaibaca.wordpress.com/2012/11/08/lalu-bersama-angin/
UU ITE (UNDANG-UNDANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK)
Informasi Elektronik adalah satu atau
sekumpulan data elektronik, termasuk tetapi tidak terbatas pada tulisan, suara,
gambar, peta, rancangan, foto, electronic data interchange (EDI), surat
elektronik (electronic mail), telegram, teleks, telecopy atau sejenisnya,
huruf, tanda, angka, Kode Akses, simbol, atau perforasi yang telah diolah yang
memiliki arti atau dapat dipahami oleh orang yang mampu memahaminya. Sedangkan
Transaksi Elektronik adalah perbuatan hukum yang dilakukan dengan menggunakan
Komputer, jaringan Komputer, dan/atau media elektronik lainnya.
Secara umum, materi Undang-Undang Informasi
dan Transaksi Elektronik (UUITE) dibagi menjadi dua bagian besar, yaitu
pengaturan mengenai informasi dan transaksi elektronik dan pengaturan mengenai
perbuatan yang dilarang. Pengaturan mengenai informasi dan transaksi elektronik
mengacu pada beberapa instrumen internasional, seperti UNCITRAL Model Law on
eCommerce dan UNCITRAL Model Law on eSignature. Bagian ini dimaksudkan untuk
mengakomodir kebutuhan para pelaku bisnis di internet dan masyarakat umumnya
guna mendapatkan kepastian hukum dalam melakukan transaksi elektronik. Beberapa
materi yang diatur, antara lain: 1. pengakuan informasi/dokumen elektronik
sebagai alat bukti hukum yang sah (Pasal 5 & Pasal 6 UU ITE); 2. tanda
tangan elektronik (Pasal 11 & Pasal 12 UU ITE); 3. penyelenggaraan
sertifikasi elektronik (certification authority, Pasal 13 & Pasal 14 UU
ITE); dan 4. penyelenggaraan sistem elektronik (Pasal 15 & Pasal 16 UU ITE);
Beberapa materi perbuatan yang dilarang
(cybercrimes) yang diatur dalam UU ITE, antara lain: 1. konten ilegal, yang
terdiri dari, antara lain: kesusilaan, perjudian, penghinaan/pencemaran nama
baik, pengancaman dan pemerasan (Pasal 27, Pasal 28, dan Pasal 29 UU ITE); 2.
akses ilegal (Pasal 30); 3. intersepsi ilegal (Pasal 31); 4. gangguan terhadap
data (data interference, Pasal 32 UU ITE); 5. gangguan terhadap sistem (system
interference, Pasal 33 UU ITE); 6. penyalahgunaan alat dan perangkat (misuse of
device, Pasal 34 UU ITE);
Penyusunan materi UUITE tidak terlepas dari
dua naskah akademis yang disusun oleh dua institusi pendidikan yakni Unpad dan
UI. Tim Unpad ditunjuk oleh Departemen Komunikasi dan Informasi sedangkan Tim
UI oleh Departemen Perindustrian dan Perdagangan. Pada penyusunannya, Tim Unpad
bekerjasama dengan para pakar di ITB yang kemudian menamai naskah akademisnya
dengan RUU Pemanfaatan Teknologi Informasi (RUU PTI). Sedangkan tim UI menamai
naskah akademisnya dengan RUU Informasi Elektronik dan Transaksi Elektronik.
Kedua naskah akademis tersebut pada
akhirnya digabung dan disesuaikan kembali oleh tim yang dipimpin Prof. Ahmad M
Ramli SH (atas nama pemerintah Susilo Bambang Yudhoyono), sehingga namanya
menjadi Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik sebagaimana disahkan
oleh DPR.
Langganan:
Postingan (Atom)